KELUH

Aku pernah berfikir begitu indahnya hari-hari saat kau yang mengisi, tak ada dunia yang kukeluhkan ketika itu.
Ketika aku berfikir indahnya kamu dan beberapa anak kita nanti.
Tapi semakin dalam hari semakin dalam rasa ini, kau terlihat jauh menjauh tak lagi utuh.
Akupun begitu candu, begitu malu untuk memintamu untukku.
Lewat kopi kulihat kau pudar setiap harinya..kulihat ada yang hilang ďari setiap tawamu.
Aku mengeluh.
Duniaku penuh keluhan, sekarang untuk menatapmu saja aku merasa hina..kau begitu wah untuk seorang yang hina seperti aku.
Masihkah aku bisa? Masihkah kau bisa hilangkan keluhku? Absurd.

Komentar

Postingan Populer